Artikel ini saya baca beberapa bulan lalu, dari sebuah website yang saya lupa namanya.
Moral cerita ini menurut saya sangat bagus, karena hal yang tidak terduga bisa menjadi peluang dan pertolongan untuk kita.
Ada seekor keledai tua, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam lubang bekas sumur.
Lubang itu tentu saja sangat dalam, dan keledai tua itu hanya bisa meratapi nasibnya dan mulai menangis.
Tangisannya terdengar sampai ke telinga pemilik, yang serta-merta menggerakkan hati pemilik tersebut untuk melihat keadaan keledai tua itu.
Sang pemilik pasrah, karena keledai itu seakan susah untuk diangkut ke atas.
Ia memutar otak, tapi tetap kembali pasrah.
Akhirnya ia memutuskan untuk mengubur keledai itu hidup-hidup karena keledai itu sudah tua, tidak berguna lagi untuknya dan lubang sumur itu memang sudah seharusnya ditutup sejak lama.
Sang pemilik memanggil para tetangganya untuk mulai menutupi lubang bekas sumur itu dengan tanah.
Sang keledai sedih, ia mulai melenguh panjang.
Sedikit demi sedikit tanah mulai mengotori badannya.
Para tetangga mulai sibuk menutup lubang bekas sumur itu.
Tak disangka, si keledai mulai menggerakan badannya, berusaha menghindari tanah yang jatuh ke tubuhnya.
Setiap ada tanah yang jatuh, ia mulai berpijak pada tumpukan tanah baru.
Sampai akhirnya tanah yang dimaksudkan untuk menutup sumur dan mengubur keledai itu bisa menjadi pijakannya untuk lompat dan keluar dari lubang tsb.
Sang keledai senang, ia dapat bebas lagi.
Kadang, kita tidak tahu, bahwa setiap masalah yang kita alami adalah sebuah batu pijakan dan pertolongan.
Bila membaca cerita di atas, tak sempat terpikirkan bahwa ternyata tanah yang sedianya digunakan untuk menutup sumur dapat menjadi pijakan sang keledai.
Dalam hidup nyata, itu bisa saja terjadi meski seringkali kita baru sadar setelah sekian lama kita melewati masa-masa sulit tersebut.
Kadang sangat sulit untuk menerima masalah dalam hidup kita.
Sampai saat inipun, saya sering berpikir bahwa saya tidak mampu menghadapi hidup dengan masalah-masalah yang ada. Tapi, tangan Tuhan lebih berkuasa dan seringkali saya hanya bisa mensyukuri dengan amat terlambat. Tetap percaya, itu yang berat tapi memang itulah yang harus kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar